Rabu, 24 Januari 2024

PPDB SMK

SMK Al Munir adalah Sekolah Menengah Kejuruan yang memiliki segudang prestasi. Tenaga pendidik terdiri dari guru - guru Profesional dengan kualifikasi jenjang Pendidikan S1 & S2 lulusan Perguruan Tinggi Negeri ataupun Perguruan Tinggi Swasta ternama yang berpengalaman di bidang nya masing - masing, mempunyai komitmen tinggi serta guru bersertifikat kompetensi AKL dan TKJ dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi.


Di SMK Al Munir terdapat Kompetensi Keahlian atau Jurusan, yaitu :

¤ Teknik Komputer & Jaringan (TKJ)

¤ Akuntansi & Keuangan Lembaga (AKL)

¤ Otomatisasi & Tata Kelola Perkantoran (OTKP) 


Visi & Misi SMK Al Munir

Visi :

Berprestasi berlandaskan iman dan taqwa, dibekali sikap business pekerti luhur, cerdas, terampil serta memiliki wawasan global.

Misi :

a. Menciptakan lulusan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b. Menciptakan lulusan yang memiliki sikap budi pekerti yang luhur.

c. Membekali peserta didik dengan kemampuan akademik untuk dapat mengembangkan diri secara berkelanjutan.

d. Membekali peserta didik dengan keterampilan yang diperlukan dunia usaha/industri sehingga mampu berkompetensi dengan mengembangkan dirinya secara berkelanjutan.

e. Menghasilkan lulusan yang berkompeten dan menguasai IPTEK sehingga dapat memenuhi tuntutan kerja dan persaingan global.


Tidak perlu khawatir sehabis lulus kalau susah dapat kerja, SMK Al Munir bekerja sama dengan Perusahaan atau PT :

a. PT Surya Berkah Nusantara

b. PT Indonesia Yuncheng Gravure Tangerang

c. PT Pabrik Kertas Noree Indonesia

d. PT Toyota Logistic MM2100

e. PT Alfa Omega Net


Program Unggulan yang dimiliki SMK Al Munir:

a. Tahfidz Al Quran

b. Pembinaan Siap Kerja

c. Pembelajaran Berbasis Praktek

d. Ujikom Berbasis Dunia Usaha/Industri

e. Ujian Berbasis Computer Based Test (CBT)

f. Kunjungan Industri


Fasilitas yang dimiliki oleh SMK Al Munir :

a. Free Wi - Fi

b. Gedung Sekolah 4 Lantai

c. Ruang Kelas full AC

d. Ruang Praktek Perkompetensi

e. Ruang Lab dan Studio Full AC (Studio Grafis & Musik, Lab. Akuntansi, Lab. Jaringan, Lab. Komputer)

f. Ruang Perpustakaan

g. Saranac Ibadah (Masjid)

h. CCTV disetiap Ruangan

i. Infocus Terdapat dalam Ruang Kelas

j. Gelanggang Olahraga (GOR)

k. Karting Sekolah

l. Media Pembelajaran Berbasis Visual


Informasi Pendaftaran :

Jl. Raya Villa Bekasi Indah 1, Jejalen Jaya, Tambun Utara, Kab. Bekasi

0812 9255 7524 [WhatsApp]

021 8833 4510 [Kontak]

Smk Al Munir [Facebook]

Official.smkalmunir [Instagram] 


Untuk info lebih lengkapnya bisa lihat foto formulir dibawah ini ! 




Rabu, 10 Januari 2024

Ruang Lingkup Evaluasi Usaha

 1) Definisi Evaluasi

Evaluasi merupakan suatu usaha untuk mengukur dan memberi nilai secara objektif pencapaian hasil hasil yang telah direncanakan sebelumnya, dimana hasil evaluasi tersebut dimaksudkan menjadi umpan balik untuk perencanaan yang akan dilakukan dimasa depan.

Tujuan evaluasi usaha adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana tingkat keberhasilan pelaksanaan usaha, apakah usaha tersebut sudah berjalan sesuai dengan yang direncanakan dan memberikan hasil seperti apa yang diharapkan.


2) Fungsi Evaluasi 

Memberi informasi yang valid dan dapat dipercaya mengenai kinerja kebijakan dan memberi sumbangan pada klarifikasi dan kritik terhadap nilai - nilai yang mendasari pemilihan tujuan dan target.


3) Karakteristik Evaluasi

Evaluasi yang dilakukan memiliki beberapa karakteristik. Adapun karakteristik evaluasi, sebagai berikut :

a. Fokus nilai

b. Interdependencies fakta nilai

c. Orientasi masa kini dan masa lampau 

d. Duality nilai


4) Jenis - Jenis Evaluasi 

Evaluasi pada intinya adalah membandingkan antara apa yang dihasilkan tenaga di lapangan dengan tujuan dan target penjualan yang telah ditetapkan sebelumnya. Secara umum, evaluasi dibagi menjadi tiga jenis. Adapun ketiga jenis evaluasi tersebut, sebagai berikut :

a. Evaluasi pada tahap perencanaan

b. Evaluasi pada tahap pelaksanaan

c. Evaluasi pada tahap pascapelaksanaan


5) Tujuan Evaluasi Usaha

Evaluasi usaha memiliki beberapa tujuan, sebagai berikut :

a. Memberikan masukan bagi perencanaan usaha

b. Memberikan masukan bagi pengambil keputusan tentang modifikasi atau perbaikan usaha

c. Memberikan masukan yang berkenaan dengan faktor pendukung dan penghambat usaha


6) Evaluasi Kelayakan Usaha 

Berikut penjelasan mengenai kegunaan dan tahapan evaluasi kelayakan usaha :

a. Kegunaan evaluasi kelayakan usaha

Evaluasi kelayakan usaha memiliki beberapa kegunaan, yaitu memandu pemilik dana untuk mengoptimalkan penggunaan dana yang dimilikinya dan memperkecil risiko kegagalan investasi bisa memperbesar peluang keberhasilan investasi yang bersangkutan.

b. Tahap - Tahap Evaluasi Kelayakan Usaha

Adapun tahap - tahap evaluasi kelayakan usaha, sebagai berikut :

¤ Analisis aspek pasar

sangat penting dilakukan karena tidak ada proyek bisnis yang berhasil tanpa adanya permintaan atas barang/jasa yang dilakukan proyek tsb.

¤ Analisis aspek teknis

adalah menentukan jenis teknologi yang paling sesuai dengan kebutuhan usaha yang dikaji.

¤ Analisis aspek finansial 

digunakan untuk mengetahui karakteristik finansial dari suatu perusahaan melalui data - data akuntansinya.


7) Evaluasi Kemajuan Usaha 

Evaluasi kemajuan usaha merupakan proses yang berlangsung secara terus - menerus dan berkesinambungan. Evaluasi berasal dari kegiatan monitoring setiap proses dalam usaha yang dijalankan, dari hasil monitoring dapat dibuat analisis kemajuan, kemunduran dan pencapaian dari yang sudah dilaksanakan.


8) Monitoring dan Evaluasi Usaha

Adapun hal - hal yang perlu devaluation dalam usaha, sebagai berikut : 

a. Posisi keseluruhan usaha

b. Kemajuan atau kemunduran usaha

c. Lakukan langkah perbaikan atau pengembangan

d. Pikirkan target usaha selanjutnya


9) Waktu yang Tepat untuk Melakukan Evaluasi Usaha

Dalam melakukan evaluasi usaha, tidak boleh dilakukan usaha pada saat sedang berjalan. Oleh karena itu, terdapat beberapa waktu dan kondisi yang dapat dilakukan untuk melakukan evaluasi. Evaluasi terhadap perkembangan usaha dapat dilakukan dalam beberapa waktu atau kondisi, sebagai berikut :

a. Secara rutin atau berkala

Anda bisa melakukan evaluasi bulanan, triwulan, ataupun tahunan. Biasanya paling sering dilakukan adalah evaluasi triwulan menyangkut evaluasi kegiatan sehari - hari (seperti pendapatan dan pengeluaran), dan tahunan untuk evaluasi secara lengkap yang mencakup laporan keuangan, persaingan usaha, sumber daya manusia, dsb.

b. Secara insidental 

Evaluasi secara insidental dilakukan setiap apabila (umumnya) terjadi masalah yang dirasakan cukup signifikan pada usaha. Evaluasi seperti ini biasanya dilakukan apabila terjadi masalah atau kemunduran pada usaha. Evaluasi ini sebenarnya kurang baik, karena masalahnya sudah terjadi dan tindakan pencegahan pun sudah tidak bisa dilakukan.


Agar dapat lebih terarah dalam mengelola usaha secara sehat, langkah - langkah yang harus dilakukan sebagai berikut :

a. Penetapan strategi dan arah usaha

b. Mencari dan memperkerjakan tim/karyawan perusahaan dengan perencanaan sumber daya manusia yang terencana

c. Mendelegasikan tugas dan kewajiban mengelola usaha



Penilaian Ruang Lingkup Pengembangan Usaha

 1) Definisi Pengembangan Usaha

Pengertian pengembangan usaha ialah peran dan Cara sistematis untuk mempersiapkan kemungkinan pertumbuhan yang potensial, bantuan dan juga pengawasan terhadap penerapan peluang pengembangan usaha namun tidak mencakup keputusan mengenai strategi dan pelaksanaan kesempatan pengembangan usaha. 

Dengan melakukan pengembangan usaha maka seorang pelaku usaha akan melakukan perluasan dan meningkatkan mutu dan jumlah produksi.


2) Jenis Pengembangan Usaha

Menurut Subagyo (2008) terdapat dua jenis pengembangan usaha, yaitu pengembangan vertikal dan horizontal. Adapun penjelasannya, sebagai berikut :

a. Pengembangan vertikal adalah mengembangkan usaha dengan cara menciptakan usaha baru yang masih berkaitan dengan usaha utama.

b. Pengembangan horizontal adalah mengembangkan usaha baru dengan tujuan menguatkan usaha utama untuk memperoleh keunggulan yang tidak berkaitan dengan usaha inti.


3) Unsur - Unsur Dalam Pengembangan Usaha

Berikut dua unsur penting dalam pengembangan usaha :

a. Unsur yang berasal dari dalam (pihak internal) : adanya niat dari pengusaha untuk mengembangkan usahanya, mengetahui teknik memproduksi barang, dan membuat laporan keuangan untuk mengetahui seberapa besar pemasukan dan pengeluaran produk.

b. Unsur yang berasal dari pihak luar (pihak eksternal) : mengikuti perkembangan informasi dari luar, mendapatkan dana tidal hanya mengandalkan dari dalam, dan mengetahui kondisi lingkungan sekitar yang baik / kondusif untuk usaha.


4) Aspek Yang Perlu diperhatikan Dalam Pengembangan Usaha

a. Aspek strategi 

Contoh : meneliti jenis usaha baru dengan penekanan pada mengidentifikasi kesenjangan (yang ada atau diharapkan) oleh konsumen.

b. Aspek manajemen pemasaran 

Contoh : menembus dan menguasai pangsa pasar, mengolah situation atau peluang pasar yang ada dengan teliti.

c. Aspek penjualan

Contoh : memberikan saran tentang perancangan dan menegakkan kebijakan penjualan dan proses tindak lanjut penjualan.


5) Hal Yang Harus diperhatikan Dalam Pengembangan Usaha 

Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan ekspansi bisnis, agar wirausaha atau pelaku usaha tidak mengalami berbagai kerugian yang tidak diduga sebelumnya :

a. Membuat perencanaan 

b. Jangan berlebihan

c. Mendengar saran dari ahli

d. Merancang jadwal manajemen dalam proyek ekspansi

e. Informasikan pada konsumen

f. Umumkan ekspansi yang sudah dilakukan


6) Tingkatan Dalam Pengembangan Usaha 

Pengembangan usaha memiliki tingkat atau level yang berbeda. Level atau tingkatan tersebut terdiri atas tingkat produk, komersial dan korporasi.

a. Tingkat produk 

b. Tingkat komersial

c. Tingkat korporasi 


7) Kategori Produk Baru 

Kategori produk baru yang perlu dilakukan pengembangan usaha, sebagai berikut :

a. Benar benar baru

b. Lini produk baru

c. Tambahan untuk lining produk baru yang sudah ada

d. Perbaikan atau revisi dari produk yang ada

e. Reposisi

f. Penurunan biaya merupakan modifikasi produk dengan kinerja yang sama tetapi dengan biaya yang lebih rendah. 

8) Analisis Masalah dan Solusi Dalam Mengembangkan Usaha

Untuk dapat mengembangkan usaha, maka masalah yang ada harus dianalisis. Berikut analisis masalah dalam mengembangkan usaha 

a. Faktor kurangnya permodalan 

b. Kesulitan dalam pemasaran produk 

c. Persaingan usaha yang semakin ketat

d. Kesulitan bahan baku

e. Kurangnya keahlian teknis dan tenaga ahli

Masalah yang ada dalam pengembangan usaha harus dicarikan solusinya. Adapun solusinya, sebagai berikut :

a. Modal dapat diperoleh bukan hanya dari dalam

b. Membuat saluran pemasaran yang luas

c. Menerapkan strategi usaha

d. Merekrut tenaga ahli dengan cara melakukan seleksi yang ketat kepada calon pelamar di perusahaan


9) Ketersediaan Bahan Baku

Tersedianya bahan baku yang cukup merupakan faktor penting guna menjamin kelancaran proses produksi. Persediaan yang  terlalu banyak atau persediaan yang terlalu sedikit tidak menguntungkan perusahaan. Kekurangan persediaan suatu produk dapat berakibat terhentinya proses produksi dsn suatu ketika bisa mengalami kehabisan stok, bila perusahaan tidak memiliki persediaan yang mencukupi, biaya pengadaan darurat tentunya lebih mahal. Sebaliknya, jika perusahaan memiliki persediaan yang cukup besar, perusahaan dapat memento permintaan pelanggan. 


10) Pengendalian Persediaan 

Pengendalian perusahaan (stock control) merupakan usaha yang dilakukan oleh perusahaan dalam penyediaan barang - barang yang dibutuhkan untuk proses produksi sehingga proses produksi berjalan dengan lancar dan mengurangi risiko yang akan terjadi.


Senin, 11 Desember 2023

Analisis Laporan Keuangan Sederhana

 A. Laporan Keuangan Usaha

1) Tujuan Laporan Keuangan 

Menurut PASK No. 1 (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2002) secara umum tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan - keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber yang dipercayakan kepada mereka. 

2) Cara Menilai Laporan Keuangan 

Laporan keuangan merupakan struktur yang menyajikan posisi keuangan dan kinerja keuangan dalam entitas. Laporan keuangan suatu perusahaan bisa dijadikan sebagai alat untuk menilai bagaimana perusahaan tersebut berjalan dan berkembang serta gambaran untuk menilai kinerja perusahaan. Bagi investor, laporan keuangan menjadi gambaran keuntungan dana yang diinvestasikan.

Cara menilai laporan keuangan, sebagai berikut :

a. Memahami jenis laporan keuangan

b. Memahami komponen neraca

c. Memahami laporan laba rugi

d. Memahami laporan perubahan ekuitas

e. Memahami laporan arus kas

f. Memahami catatan laporan keuangan


3) Hal - Hal Yang Terdapat dalam Laporan Keuangan

Dalam rangka mencapai tujuan perusahaan, suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan, antara lain aktiva, kewajiban/utang, ekuitas/modal, pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian, serta arus kas. 

4) Prinsip Dasar Pembuatan Laporan Keuangan 

Perusahaan membuat laporan keuangan atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas. Dalam akuntansi akrual, aktiva, kewajiban, ekuitas, penghasilan dan beban diakui pada saat kejadian bukan saat kas atau setara kas diterima dan dicatat serta disajikan dalam laporan keuangan pada periode terjadinya. 

5) Karakteristik Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang berguna bagi pemakai informasi harus memiliki empat karakteristik kualitatif produk, sebagai berikut :

a. Dapat dipahami

b. Relevan

c. Keandalan

d. Dapat diperbandingkan

6) Manfaat Laporan Keuangan

Berikut pihak - pihak yang bisa memperoleh manfaat dengan adanya laporan keuangan :

a. Manajemen perusahaan

b. Karyawan

c. Pemasok atau supplier

d. Investor

e. Pelanggan

f. Pemberi pinjaman atau kreditor 

B. Perhitungan Biaya Produksi dan Pencatatannya
























Selasa, 31 Oktober 2023

Bahaya Merokok Bagi Kesehatan [ Tugas Bahasa Indonesia, Teks Editorial ]

Pernyataan pendapat [ Tesis ] :

Tak hanya buruk bagi anak-anak, industri rokok juga semakin berbahaya karena mulai menyasar pada konsumen generasi muda, khususnya kalangan remaja. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya prevalensi merokok pada populasi usia 10-18 tahun, yakni sebesar 1,9% dari tahun 2013 (7,2%) ke tahun 2018 (9,1%) berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas).


Argumentasi :

Rokok merupakan Tembakau kering yang digulung dan mengandung berbagai zat kimia Merokok adalah membakar tembakau yang kemudian dihisap asapnya, baik menggunakan rokok maupun menggunakan pipa. Merokok menjadi kebiasaan yang sangat umum dan meluas di masyarakat. Meskipun telah terbukti dapat menyebabkan munculnya berbagai kondisi patologis, secara sistemik maupun lokal, tetapi kebiasaan merokok ini sangat sulit untuk dihilangkan


Asap rokok terdiri dari 4.000 bahan kimia dan 200 di antaranya bersifat racun. Antara lain karbon monoksida dan polycyclic aromatic hydrocarbon yang mengandung zat-zat pemicu terjadinya kanker (seperti tar, benzopyrenes, vinyl chlorida, dan nicotine). Di samping itu, nikotin dapat menimbulkan ketagihan, baik pada perokok aktif maupun perokok pasif. Para perokok aktif dan pasif berisiko terkena batuk dengan sesak nafas 6 kali dibanding bukan perokok. 


Nikotin merupakan alkaloid yang bersifat stimulan dan pada dosis tinggi beracun. Zat ini hanya ada dalam tembakau, sangat adiktif, dan mempengaruhi otak/susunan saraf. Dalam jangka panjang, nikotin akan menekan kemampuan otak untuk mengalami kenikmatan, sehingga perokok akan selalu membutuhkan kadar nikotin yang semakin tinggi untuk mencapai tingkat kepuasan dan ketagihannya.


Pernyataan ulang pendapat :

Bahaya merokok bagi kesehatan bukan saja bagi perokok tetapi bagi orang sekitar karena efek asap rokok atau perokok pasif. Orang-orang yang merokok mereka belum tahu tentang pengertian kesehatan sesungguhnya. Bagi mereka merokok adalah hal yang sudah biasa atau lumrah dilakukan, jika sehari tanpa merokok mulut mereka seakan kecut dan tidak enak.


Sebuah pepatah mengatakan, lebih baik mencegah daripada mengobati. Pepatah tersebut memberi makna bahwa kesehatan adalah hal yang utama bagi manusia. Namun nyatanya, masih banyak kebiasaan yang berakibat buruk pada kesehatan, tak hanya pada diri sendiri, namun juga menularkan orang lain, seperti merokok.


dok. sumber 

[ https://www.inews.id/amp/news/nasional/7-contoh-teks-editorial-beserta-fakta-dan-opininya-tentang-berbagai-tema/2 ]

[ https://sumbawakab.go.id/read/5138/bahaya-merokok-bagi-kesehatan.html ]

[ https://bkd.jogjaprov.go.id/informasi-publik/artikel/bahaya-merokok-bagi-kesehatan ]

Senin, 28 Agustus 2023

Ruang Lingkup Pemasaran

 1) Definisi pemasaran menurut para ahli

a. Kotler dan Armstrong (2012)

    Pemasaran diartikan sebagai proses di mana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan dengan pelanggan yang kuat untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalan.

b. Tjiptono

    Pemasaran merupakan suatu proses sosial dan manajerial di mana individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran segala sesuatu yang bernilai dengan orang atau kelompok lainnya.

c. Melydrum (2016) 

    Pemasaran adalah proses bisnis yang berusaha menyelaraskan antara sumber daya manusia finansial, dan fisik organisasi dengan kebutuhan dan keinginan para pelanggan dalam konteks strategi kompetitif.

Definisi pemasaran menurut saya : 

Kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempromosikan suatu produk atau layanan yang dapat memuaskan keinginan konsumen untuk memperoleh keu

2) Jelaskan maksud dan nilai dalam pemasaran

Nilai (value) adalah konsep yang sangat populer dalam berbagai bidang ilmu. Dalam bidang ekonomi nilai dikenal sebagai utilitas (utility), yakni kegunaan produk bagi konsumen. Dalam pemasaran nilai dianggap sebagai alasan konsumen membeli produk (reasons to buy).

Perhatian terhadap nilai akhir-akhir ini semakin besar dalam pemasaran. Nilai  dianggap menjadi sumber utama keunggulan bersaing saat ini, bahkan menjadi kunci sukses  perusahaan untuk bertahan dalam jangka panjang (Khalifa, 2004; Kotler dan Keller, 2012). Perusahaan-perusahaan global saat ini, yang sudah berusia puluhan sampai ratusan tahun, seperti Nestle, Unilever, Coca Cola, Toyota dan lain-lain, dapat menjadi besar dan mampu bertahan dalam waktu yang demikian lama, adalah karena memberikan nilai bagi para pelanggannya.  Sebaliknya, merek-merek yang sebelumnya berjaya lalu hilang dari peredaran dapat dipercaya tidak memberikan nilai  yang tepat. Atau, sekalipun memberikan nilai, tetapi nilai tersebut lebih kecil dari nilai yang diberikan oleh pesaing.

Perusahaan-perusahaan bukan berbasis pemasaran pun semakin menyadari bahwa kunci keberhasilan mereka adalah memberikan nilai bagi pelanggan.

dok. sumber (https://www.bilsonsimamora.com/konsep-nilai-dalam-pemasaran/)

Kamis, 20 Juli 2023

Perhitungan Harga Pokok Produksi

 1. Definisi Biaya Produksi

Biaya Produksi adalah akumulasi pengeluaran yang diperlukan dalam kegiatan produksi perusahaan untuk menyediakan pelayanan dan memproses bahan baku sampai menjadi suatu produk yang siap dipasarkan atau akan diolah kembali.

2. Jenis - Jenis Biaya Produksi dan Pengertiannya

a. Biaya Tetap

Biaya tetap adalah pengeluaran yang jumlahnya tidak akan mengalami perubahan, meskipun volume produksi barang mengalami peningkatan maupun penurunan. Jenis biaya yang satu ini mempunyai sifat pasti, sehingga bisa dianggarkan secara tepat.

Unsur biaya tetap mempunyai jumlah nominal sama yang harus dibayarkan pada setiap proses produksinya. Biaya tetap tidak akan mengalami pembengkakan sekalipun proses produksi sedang padat, sehingga bisa meningkatkan output.

b. Biaya variabel (Variabel Cost)

Biaya variabel adalah biaya yang besarnya bergantung pada output. Semakin tinggi produksi barang, maka biaya variabel juga akan meningkat. Biaya variabel hanya akan diperlukan pada saat proses produksi berlangsung, sehingga menjadi dasar pengeluaran per unit yang akan dilaporkan. Jenis biaya variabel yang ada diperlukan pada proses produksi adalah pembelian bahan baku.

c. Biaya rata-rata (Average Cost)

Biaya rata-rata adalah biaya per unit yang akan didapatkan dengan cara membagi total pengeluaran dengan jumlah output produksi. Biaya rata-rata ini dibutuhkan oleh perusahaan untuk menentukan keputusan produksi kedepannya.

Biaya produksi per unit akan diketahui dengan cara memperhitungkan average cost ini. Selanjutnya, perusahaan bisa menentukan persentase laba yang ingin dicapai dari biaya rata-rata tersebut. Biaya rata-rata akan dibandingkan dengan biaya tetap saat mengambil keputusan produksi.

d. Biaya marginal

Biaya marginal adalah pengeluaran tambahan yang akan digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan produksi. Perusahaan bisa mengetahui jumlah output maksimal yang bisa didapatkan selama proses produksi dengan menambahkan biaya marginal. 
Perhitungan biaya marginal dilakukan dengan menambahkan variabel cost pada saat proses produksi. Perusahaan juga bisa mengaitkan fixed cost dengan biaya marginal saat akan memproduksi output tambahan.

f. Biaya Total

Biaya total adalah biaya yang diperoleh dari penggabungan variabel cost dan fixed cost. Biaya total ini akan menjadi informasi mengenai jumlah total pengeluaran yang terjadi selama proses produksi.

Biaya total baru bisa diperhitungkan ketika perusahaan sudah memiliki output berupa barang jadi yang siap untuk dijual. Perhitungan biaya total ini harus dilakukan setiap periode produksi terselesaikan agar bisa segera dilaporkan.
3. Tujuan Penentuan Harga Pokok Produksi

Penentuan harga pokok produksi bertujuan untuk mengetahui berapa besarnya biaya yang dikorbankan dalam hubungannya dengan pengolahan bahan baku menjadi barang jadi atau jasa yang siap untuk dijual dan dipakai.

4. Unsur - Unsur Dalam Harga Pokok Produksi

Pada dasarnya apabila perusahaan salah dalam menentukan harga pokok produksi, kemungkinan merugi cukup besar. Sebab biaya yang dikeluarkan tidak sebanding dengan pendapatan yang diperoleh. Supaya tak mengalaminya, pelaku usaha harus memahami tiga unsur yang perlu diperhitungkan dalam penentuan harga pokok produksi, yakni biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead.


PPDB SMK

SMK Al Munir adalah Sekolah Menengah Kejuruan yang memiliki segudang prestasi. Tenaga pendidik terdiri dari guru - guru Profesional dengan k...